(Ilmu Tauhid) Memahami Definisi Tauhid dan Kedudukan Tauhid Uluhiyah Rububiyah Asma wa sifat ala kitab kuning

    Banyak sekali perbedaan pendapat para ahli dalam mendefinisikan kata kata tauhid. namun kita tidak tau pasti apakah mereka mendefinisikan tauhid berdasarkan pemikiran mereka sendiri saja atau berdasarkan suatu pegangan yang kuat. Diantaranya..:

1. Menurut Syekh Muhammad Abduh, tauhid adalah suatu ilmua yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan pada-Nya, dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan pada-Nya. Juga membahas tentang rasul-rasul Allah, meyakinkan kerasulan mereka.

2. Menurut Husain Affandi Al-Jars, tauhid adalah ilmu yang membahas hal-hal yang menetapkan akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan.

3. Menurut Prof. M. Thahir A. Muin, tauhid adalah ilmu yang menyelediki dan membahas soal yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utusan-utusan-Nya, juga mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok dengan akal pikiran sebagai alat untuk membuktikan adanya zat yang mewujudkan.

4. Menurut ibnu Al-Utsaimin Rahimahullah, tauhid adalah kata benda yang berasal dari perubahan kata kerja wahhada-yuwahhidu yang bermakna menunggalkan sesuatu. Berdasarkan pengertian syariat, tauhid bermakna mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan diri-Nya.

5. Menurut Muhammad bin Abdullah Al-Habdan, tauhid hanya akan terwujud dengan memadukan antara kedua pilar ajaran tauhid, yaitu penolakan (nafi) dan penetapan (itsbat).

      Pengertian tauhid menurut para ahli yang telah dipaparkan di atas telah menjelaskan banyak sekali definisi tauhid dari berbagai sudut pandang.

  Pada dasarnya tujuan kita mempelajari ilmu tauhid adalah untuk mengenal Allah dan rasul-Nya dengan dalil-dalil yang pasti dan menetapkan sesuatu yang wajib bagi Allah dari sifat-sifat yang sempurna dan menyucikan Allah dari tanda-tanda kekurangan dan membenarkan semua rasul-rasul-Nya.

 Objek yang menjadi bahan perbincangan dalam ilmu tauhid adalah zat Allah dan zat para rasul-Nya dilihat dari apa yang wajib atau harus untuk Allah dan rasul-Nya, apa yang mungkin dan apa yang jaiz (bisa atau tidak bisa)

  Disini kami ingin menyuguhkan pengertian tauhid berdasarkan ilmu pesantren ala kitab kuning yang menurut kami sudah sangat simpel, akurat dan sangat jelas baik dari sisi pengertian secara bahasa ataupun secara istilah sehingga memudahkan kita untuk memahami definisi yang telah di paparkan oleh para ahli di atas.

   Sebagaimana yang tercantum dalam kitab kuning karangan ulama terdahulu yang diakui dunia akan keilmuannya yaitu Syaikhul Islam Ibrahim ibnu Muhammad Albaijuriy dalam karangan beliau "Syarah Tuhfatul Murid halaman 8" yang menerangkan secara jelas definisi tauhid baik dari sisi bahasa ataupun istilah :

التوحيد لغة العلم بان الشي واحد

و شرعا بمعني الفن المدون فيما سياتي وهو علم يقتدر به علي اٽبات العقايد الدينية مكتسب من ادلتها اليقنية.

والمراد هنا الشرعي لا بمعني الفن المدون فيما سياتي وهو افراد المعبود بالعبادة مع اعتقاد وحدته والتصديق بها ذاتا و صفاتا و افعالا. 

(شرح جوهرة التوحيد : ^ ,الحرمين)

   Disini jelas dinyatakan bahwa tauhid secara bahasa berarti meyakini sesuatu hanya ada satu/tunggal.

   Secara istilah syara' (syari'at) tauhid punya dua arti.
1. Tauhid adalah disiplin ilmu yang dihasilkan dari dalil dalil yaqiniyah (bukti bukti yang akurat)dan dengan ilmu tersebut seseorang mampu menetapkan aqidah diniyah (keyakinan tentang agamanya sendiri)

2. Tauhid adalah mengkhususkan ibadah (penyembahan) hanya untuk satu tuhan serta meyakini tuhan yang disembah tersebut adalah tuhan yang maha esa/tunggal, baik dari sisi zat-NYA (uluhiyah), sifat-NYA (asma wa sifat) ataupun af'al-NYA (perbuatan-NYA)(rububiyah)





   Demikianlah definisi tauhid yang sudah sangat jelas diterangkan di dalam kitab kuning.

Nah....kalau kita kaitkan dengan pembagian tauhid menjadi tiga yaitu tauhid uluhiyah, rububiyah, asma wa sifat...tentu saja tauhid yg dimaksud bukanlah tauhid secara bahasa, karena tauhid secara bahasa maknanya terlalu umum bukan hanya sebatas tentang ketuhanan, dan bukan juga tauhid yang bermakna sebuah disiplin ilmu, karena yang akan dibagi tiga nantinya bukanlah sebuah disiplin ilmu akan tetapi yang akan di bahas dan dibagi menjadi tiga nantinya adalah tauhid yang merupakan keyakinan kita tentang ketuhanan sang pencipta.

   Oleh karena itu sudah jelas bahwa tauhid yang akan kita bahas adalah tauhid menurut istilah syara' yang kedua. yaitu tauhid yang berarti "mengkhususkan penghambaan hanya pada satu Tuhan serta meyakini ke-esa-an Tuhan yang disembah tersebut baik dari sisi zat, sifat, atau af'al-NYA.

   Dari dfinisi ini bisa kita fahami yang dimaksud dengan tauhid haruslah didalamnya sudah ada kyakinan yang meyakini ke esa an Tuhan dari tiga aspek sekaligus, baik dari sisi uluhiyah rububiyah maupun asma wa sifat.

Maka bagi orang yang hanya meyakini ke esa an Tuhan dari salah satu aspek saja masih dianggap kafir dan tidak bisa dianggap sebagai org yang bertauhid kerena makna tauhid belum sempurna dalam dirinya. tidak bisa dikatakan bertauhid kalau hanya dari sisi rububiyah saja. belum bertauhid kalau hanya dari uluhiyahnya saja begitujuga asma wa sifat.

Baca juga: Tidak ada tauhid kalau hanya rububiyah saja, penafsiran surat Yusuf ayat 106.

Kesimpulan

   Rububiyah Uluhiyah dan Asma wa sifat hakikatnya masih dalam satu kesatuan sehingga tidak dianggap bertauhid kalau belum sempurna ketiga aspek ini.

Sekian penjelasan kami....
Saran dan masukan nya kami tunggu ikhwan ikhwan...

Share this post