Terjemahan Kitab Tahqiqul Maqam Kifayatul Awam Makna Pesantren | Sifat Qadirun - Muridun - 'Alimun - Hayyun - Sami'un - Bashirun - Mutakallimun - KitabKuning90 -->

Terjemahan Kitab Tahqiqul Maqam Kifayatul Awam Makna Pesantren | Sifat Qadirun - Muridun - 'Alimun - Hayyun - Sami'un - Bashirun - Mutakallimun

Terjemahan Kitab Tahqiqul Maqam Kifayatul Awam Makna Pesantren | Sifat ma'nawiyyah
Tahqiqul Maqam Kifayatul 'Awam
Yuk...Gabung ke Grup Whatshap kami untuk leluasa berkonsultasi kitab kuning. Klik link berikut ini:  Kitabkuning90 (Inan.id)

Terjemahan Kitab Tahqiqul Maqam Kifayatul Awam Makna Pesantren | Sifat Qadirun - Muridun - 'Alimun - Hayyun - Sami'un - Bashirun - Mutakallimun

Bermula sifat yang ke 14 dari sifat-sifat Nya Allah yang wajib bagi Nya Allah ta'aala itu keadaan Nya Allah itu yang maha kuasa

Dan bermula dia sifat kadirun itu suatu sifat yang berdiri dengan zat-Nya Allah ta'ala lagi bukan sesuatu yang maujud dan bukan sesuatu yang tiada. Dan bermula dia sifat kadirun itu bukan sifat qudrat. Dan Sabit diantaranya sifat kadirun dan diantara sifat qudrat itu saling melazimi.

Maka kapan-kapan diperdapatkan akan qudrah/kuasa pada suatu zat, niscaya diperdapatkan padanya zat akan suatu sifat yang dinamakan akan keadaan yang kuasa, bersamaan adalah zat itu yang qadim/sedia atau itu yang baharu.

Maka bermula zat zaidun itu diciptakan oleh Allah ta'ala padanya zat zaidun akan kuasa di atas berbuat dan menciptakan Ia Allah akannya zat zaidun akan satu sifat yang dinamakan akannya sifat akan keadaan zaidun itu orang yang kuasa. Dan bermula ini sifat itu dinamakan akannya ini sifat akan sifat hal. Dan bermula sifat qudrah itu alasan padanya demikian sifat hal pada hak semua makhluk yang baharu.



Dan adapun bermula pada hak-Nya Allah ta'aala itu niscaya maka tidak dikatakan akan: "Bermula sifat kuasa itu alasan pada keadaan Allah ta'aala itu yang kuasa", tapi dikatakan: "sabit diantara sifat kuasa dan keadaan-Nya Allah itu yang kuasa itu saling melazimi".

Dan berkatalah muktazilah dengan saling melazimi antara sifat kuasa pada makhluk yang baharu dan keadaan makhluk baharu itu yang kuasa, melainkan bahwa sungguh mereka itu tidak berpendapat oleh mereka akan menciptakan Allah akan sifat yang ke dua, tetapi kapan-kapan mencipta oleh Allah akan sifat kuasa pada makhluk yang baharu, niscaya jadi darinya sifat kuasa oleh satu sifat yang dinamakan akannya sifat akan.keadaannya makhluk baharu itu yang kuasa dari pada tanpa penciptaan.


Bermula sifat yang ke 15 dari sifat-sifat-Nya Allah yang wajib/pasti ada bagi-Nya Allah ta'aala itu keadaan-Nya Allah itu yang maha berkehendak

Dan bermula ia keadaan yang maha berkehendak itusatu sifat yang berada dengan Zat-Nya Allah, bukan sesuatu yang maujud dan bukan juga sesuatu yang tiada. Dan dinamakan akannya sifat akan Hal. Dan bermula dia keadaan yang maha berkehendak itu bukan sifat berkehendak. Bersamaan adalah Zat itu yang Qadim/Sedia atau itu yang baharu.

Maka bermula zat/diri zaidun itu dicipta oleh Allah ta'aala padanya zat zaidun akan sifat berkehendak untuk berbuat, dan mencipta Ia Allah padanya zat zaidun akan satu sifat lain yang dinamakan akannya sifat akan keadaan zaidun itu yang berkehendak.

Dan bermula ma/uraian yang terdahulu ia uraian (yaitu) dari pada khilaf pendapat antara kaum mu'tazilah dan ahlisunnah pada keadaan Allah itu yang maha kuasa itu berlakulah seumpamanya khilaf pada keadaan Allah itu yang maha berkehendak.


Bermula sifst yang ke 16 dari sifat-sifat Nya Allah ta'aala itu keadaan-Nya Allah ta'aala itu yang maha mengetahui.

Dan bermula dia keadaan yang maha mengetahui itu satu sifat yang berada dengan Zat-Nya Allah ta'aala, bukan suatu sifat yang maujud dan bukan sesuatu yang tiada. Dan bermula dia keadaan yang maha mengetahui itu bukan sifat ilmu/mengetahui. Dan berlakulah ini penjelasan pada makhluk yang baharu. Dan bermula perumpamaannya (keadaan makhluk yang mengetahui) itu ma/penjelasan yang sudah terdahulu ia penjelasan). Dan bermula selisih pendapat antara kaum mu'tazilah dan Ahli Sunnah itu yang berlaku juga padanya (keadaan sesuatu itu yang mengetahui).

Bermula sifat yang ke 17 yang wajib bagi-Nya Allah ta'aala itu keadaan Nya Allah itu yang maha hidup

Dan bermula dia (keadaan Nya Allah itu yang maha hidup) itu satu sifat yang berada dengan Zat-Nya Allah ta'aala, bukan sifat yang maujud dan bukan juga sesuatu yang tiada. Dan bermula dia (keadaan Nya Allah itu yang maha hidup) itu bukan sifat hidup. Dan sabit padanya sifat ke 16 itu (berlaku) semua ma/penjelasan yang telah lalu ia penjelasan.

Bermula sifat yang ke-18 yang wajib/mesti bagi-Nya Allah ta'ala itu keadaan-Nya Allah ta'ala itu yang Maha Mendengar

Dan bermula dia keadaan Allah ta'ala itu yang maha mendengar itu satu sifat yang berada dengan zat-Nya Allah ta'ala, yang bukan sifat yang maujud dan bukan sesuatu yang tiada. Dan bermula dia keadaan Allah ta'ala itu yang Maha Mendengar itu bukan sifat mendengar. Dan Sabit padanya sifat ke-18 itu berlaku sekalian alladzi/ pembahasan yang yang terdahulu ia pembahasan.

Bermula sifat yang ke-19 yang wajib bagi-Nya Allah ta'ala itu keadaan-Nya Allah itu yang maha melihat 

Dan bermula dia (keadaan Allah itu yang maha melihat) itu satu sifat  yang berada dengan zat-Nya Allah ta'ala yang bukan sifat yang maujud dan bukan sifat yang tiada. Dan bermula dia (keadaan Allah itu yang maha melihat) itu bukan sifat melihat. Dan Sabit padanya sifat ke-19 ini itu (berlaku) sekalian penjelasan yang telah terdahulu ia penjelasan.


Bermula ini itu sifat yang ke-20
Dan bermula dia sifat yang ke-20 itu yang menyempurnakan Ma/sifat-sifat yang wajib ia sifat bagi-Nya Allah ta'ala di atas terperinci. Dan bermula dia sifat yang ke-20 itu keadaan-Nya Allah ta'ala itu yang maha berkata-kata

Dan bermula dia sifat yang ke-20 itu satu sifat yang berada dengan dzat-Nya Allah ta'ala yang bukan sifat yang maujud dan bukan sifat yang tiada. Dan bermula dia keadaan Allah itu yang maha berkata-kata itu bukan sifat kalam. Dan Sabit padanya sifat yang ke-20 ini itu (berlaku) sekalian penjelasan yang terdahulu ia penjelasan.

Selanjutnya...>>
Kunjungi Daftar Isi Blog ini.
Semoga bermanfaat bagi dunia n akhirat ku. Terimakasih... Salam santri Kreatif.

1 Response to "Terjemahan Kitab Tahqiqul Maqam Kifayatul Awam Makna Pesantren | Sifat Qadirun - Muridun - 'Alimun - Hayyun - Sami'un - Bashirun - Mutakallimun"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel