Terjemahan Kitab | Mukhtashar Ibn Abi Jamrah - Makna Pesantren (Muqaddimah, Hadis ke 1-10) - KitabKuning90 -->

Terjemahan Kitab | Mukhtashar Ibn Abi Jamrah - Makna Pesantren (Muqaddimah, Hadis ke 1-10)


Terjemahan kitab | mukhtashar ibn abi jamrah | makna pesantren
Terjemahan kitab mukhtashar ibn abi jamrah makna pesantren

Yuk...Gabung ke Grup Whatshap kami untuk leluasa berkonsultasi kitab kuning. Klik link berikut ini:  Kitabkuning90 (Inan.id)

Terjemahan Kitab Mukhtashar Ibnu Abi Jamrah Makna Pesantren Dayah Salafi

Perhatian: Bila laman ini tidak dapat di akses dengan Uc Browser, coba temen-temen buka dengan menggunakan Google Chrome untuk hasil yang lebih maksimal.


بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

قال الشيخ أبو محمد عبد اللـه بن سعد بن أبي جمرة الأزدي رضي اللـه عنه: الحمد للـه حق حمده ، والصلَاة والسلَام على سيدنا محمد الخيرة من خلقه ، وعى الصحابة السادة المختارين لصحبته.

"Berkatalah Syaikh Abu Muhammad ‘Abdullah bin sa’d bin Abu Jamrah Al-Azidi radliyallahu ‘anhum: (Bermula) segala puji (tsabit) bagi Allah (akan sebagai) sebenar-benar memuji-Nya (Allah), dan (Bermula) rahmat dan sejahtera  (itu Sabit) di atas penghulu kita (yaitu) Nabi Muhammad yang Dipilihkan dari makhluq-Nya (Allah).

dan (bermula rahmat dan sejahtera itu tsabit) di atas para shahabatnya (Nabi) yang menjadi penghulu (mereka sahabat) lagi Yang memilih (mereka sahabat) untuk menemaninya (Nabi)".

وبعد: فلما كان الحديث وحفظه من أقرب الوسائل إلى اللـه عز وجل بمقتضى الآثار في ذلك فمنها قوله صلى اللـه عليه وسلم: من أدى إلى أمتي حديثا واحدا يقيم به سنة او يرد به بدعة فله الجنة ،

Dan sesudahnya (pujian, shalat dan salam), niscaya maka Manakala adalah hadits dan menghafalnya (hadits) (itu tsabit) dari pada se-dekat-dekat perantara kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan yang dikehendaki hadits-hadits pada demikian (pernyataan).

Maka (Sabit) sebagian dari padanya (Hadits) (itu) sabdanya (Nabi) shallallahu ‘alaihi wasallam: “(Bermula) man/Barangsiapa yang menunaikan kepada ummatku (akan) hadits yang satu, yang mendirikan (ia man) dengannya (hadits) (akan) sunnah atau menolak (ia man) dengannya (hadits) (akan) bid’ah, maka (tsabit) baginya (man/seseorang) (itu) syurga”.

ومنها قوله صلى اللـه عليه وسلم: من حفظ على أمتي حديثا واحدا كان له أجر أحد وسبعين نبيا صديقا ، والأمر في ذلك كثير ، ورأيت الهمم قد قصرت عن حفظها مع كثرة كتبها من اجل أسانيدها فرأيت أن آخذ من أصح كتبه كتابا ، أختصر منه أحاديث بحسب الحاجة إليها وأختصر أسانيدها ما عدا راوي الحديث فلا بد منه فيسهل حفظها وتكثر الفائدة فيها إن شاء اللـه تعالى ،

Dan (tsabit) sebagian dari padanya (hadits) (itu) sabdanya (Nabi) shallallahu ‘alaihi wasallam: “(Bermula) man/Barangsiapa yang menghafal (ia man) (akan) hadits yang satu karena ummatku, (itu) niscaya adalah baginya (man) (itu) pahala tujuh puluh satu Nabi yang terpercaya”.

Dan (bermula) perintah pada demikian (menghafal) (itu) banyak (ia perintah). Dan saya melihat (akan) cita-cita yang lemah (ia cita-cita) dari menghafalnya (hadits) beserta banyak kitab-kitabnya (hadits) karena sanad-sanadnya (hadits), niscaya saya melihat (akan) bahwa saya mengambil dari yang paling sahih kitab-kitabnya (hadits) (akan) satu kitab yang saya ringkas dari padanya (kitab) (akan) hadis-hadis dengan sekira-kira keperluan kepadanya (hadis-hadis),

dan saya ringkas (akan) sanad-sanadnya (hadits) (akan) ma/orang selain perawi hadits, maka tidak boleh tidak dari padanya (perawi), Maka mudahlah menghafalnya (hadis) dan banyaklah faidah padanya (hadis), jika menghendaki (oleh) Allah ta’ala.

فوقع لي أن يكون كتاب البخاري لكونه من أصحها ، ولكونه رحمه اللـه تعالى كان من الصالحين وكان مجاب الدعوة ودعا لقالقارئه ، وقد قال لي من لقيته من القضاة الذين كانت لهم المعرفة والرحلة عمن لقي من السادة المقر لهم بالفضل: إن كتابه ما قرئ في وقت شدة إلا فرجت ولا ركب به في مركب فغرقت قط ،

Maka jatuh bagi saya (oleh) bahwa ada (ia pilihan) (itu) kitab Al-Bukhori, karena keadaannya (kitab Al-Bukhori) (itu tsabit) dari pada yang paling shahihnya (kitab-kitab), dan karena keadaannya (ImamAl-Bukhori) rahimahullahu ta’ala (itu tsabit) dari pada orang-orang shalih, dan ada (ia Imam Al-Bukhari) (itu) yang dikabulkan do’a dan berdoa (ia Imam Al Bukhari) bagi yang membacanya (kitab Al-Bukhori),

Dan sungguh berkata kepada saya, (oleh) man/orang-orang yang saya jumpai (akannya man) (yaitu) dari para Qodli alladzina yang ada bagi mereka (alladzina/orang-orang) (itu) pengetahuan dan perantauan dari man/orang-orang yang ditemui (ia man) (yaitu) dari pada para penghulu yang tetap bagi mereka (man/orang) dengan kelebihan:

Sungguh kitabnya (Imam Bukhari) (itu) tidak dibacakan (akannya kitab) pada saat sulit kecuali dimudahkan (akannya kesulitan), dan tidaklah disusunkan dengannya (kitab Al-Bukhori) dalam kendaraan, maka tenggelamlah (ia kendaraan perahu) seketika itu.

فرغبت مع بركة الحديث في تلك البركات لما في القلوب من الصدإ ، فلعله بفضل اللـه أن يكشف عما بها ، وأن يفرج شديد الأهواء التي تراكمت عليها ، ولعل بحمل تلك الأحاديث الجليلة تعفى من الغرق في بحور البدع والآثام ،

Maka saya gemar (senantiasa) beserta barakah Hadits yang (tsabit) pada demikian (barakah) (itu) segala keberkahan, karena Ma/sesuatu (yang ada) di dalam hati (yaitu) dari pada tutupan, Maka mudah-mudahan nya (kitab Imam Bukhari) dengan karunia Allah (itu) bahwa membuka (Iya kitab) dari pada ma/sesuatu (yang ada) dengannya (hati),

dan (mudah-mudahan lagi) bahwa mempermudah (Ia kitab)  (akan) kesukaran segala hawa nafsu allati yang bertumpuk (ia hawa nafsu) diatasnya (hati), dan mudah-mudahan dengan menanggung demikian hadis-hadis  yang mulia,
Mukhtashor ibnu abi jamroh
dimaafkan (akan) nya (hawa nafsu) dari pada tenggelam dalam lautan bid'ah dan dosa-dosa.


فلما كملت بحسب ما وفق اللـه إليه ، فإذا هي ثلثمائة حديث غير بضع ، فكان أولها كيف كان بدء الوحي لرسول اللـه صلى اللـه عليه وسلم ، وآخرها دخول أهل الجنة الجنة ، وإنعام اللـه عليهم بدوام رضاه فيها ، فسميته بمقتضى وضعه ( جمع النهاية ، في بدء الخير وغايته )

Maka manakala sempurna (ia hadis) dengan sekira-kira ma/hasil yang diberi taufiq (oleh) Allah kepadanya (ma/hasil), niscaya maka (bermula) dia (hadis-hadis) (itu) 300 hadis kecuali kurang sedikit, maka adalah awalnya (hadits-hadis) (itu) keadaan yang ada (ia keadaan) (itu) permulaan wahyu bagi Rasulullah SAW,

dan (adalah) akhirnya (hadits) (itu) masuk Ahli Surga (akan) surga dan memberi nikmat Allah di atas mereka (Ahli Surga) dengan senantiasa Ridho-Nya (Allah) dalamnya (surga).

Maka saya namai (akannya kitab ini) dengan yang dikehendaki penyusunannya (kitab): JAM‘UN NIHAYAH, FI BAD IL KHOIR WA GHOYATIH/ mengumpulkan kebaikan, pada permulaan kebaikan dan penghabisannya (kebaikan).
Mukhtashar ibnu abi jamrah

ولم أفرق بينها بتبويت ، رجاء أن يتمم اللـه لي ولكل من قرأ أو سمعه بدء الخير بغايته ، فنسأل اللـه الكريم رب العرش العظيم أن يجعلها لقلوبنا جلاء ولداء ديننا شفعاء بمنه لا رب سواه ، وصلى اللـه على سيدنا محمد خاتم النبيين والحمد للـه رب العالمين .

Dan tidak saya pisah-pisah di antaranya (hadis-hadis) dengan membuat bab-bab karena berharap bahwa memberi kesempurnaan (oleh) Allah bagi saya dan bagi tiap-tiap man/orang yang membaca (ia man) atau mendengar (ia man) (akannya kitab ini) (hal keadaan) permulaan kebaikan dengan akhirnya (man/seseorang),

Maka kita memohon (akan) Allah yang maha pemurah, Pemilik ‘Arsy, yang maha agung, (akan) bahwa menjadikan (Ia Allah) (akan) nya (hadits-hadits ini) bagi hati kita (akan) pembersih dan bagi mengobati Agama kita (akan) pengobat dengan karunia-Nya (Allah) yang tidak jenis Tuhan selain-Nya (Allah).

Dan Semoga melimpahkan rahmat (Ia Allah) di atas penghulu kita (yaitu) Nabi Muhammad (yaitu) penutup para Nabi, Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

۱عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّهَا قَالَتْ: أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْوَحْيِ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ فِي النَّوْمِ ، فَكَانَ لَا يَرَى رُؤْيَا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ ، ثُمَّ حُبِّبَ إِلَيْهِ الْخَلَاءُ ، وَكَانَ يَخْلُو بِغَارِ حِرَاءٍ فَيَتَحَنَّثُ فِيهِ ، وَهُوَ التَّعَبُّدُ اللَّيَالِيَ ذَوَاتِ الْعَدَدِ قَبْلَ أَنْ يَنْزِعَ إِلَى أَهْلِهِ وَيَتَزَوَّدُ لِذَلِكَ ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى خَدِيجَةَ فَيَتَزَوَّدُ لِمِثْلِهَا حَتَّى جَاءَهُ الْحَقُّ وَهُوَ فِي غَارِ حِرَاءٍ ،

1 – (Diambilkan) Dari Aisyah (yaitu) Ibu Kaum Mu'minin, bahwa sesungguhnya (Aisyah) (itu) berkata (Ia Aisyah): "(Bermula) awal ma/hadits yang dimulakan dengannya (ma/hadits) (akan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam  dari pada Wahyu, (itu) Mimpi yang bagus dalam tidur.

Maka ada (ia nabi) (itu) tidak melihat (ia nabi) (akan) mimpi kecuali datang (ia mimpi)  (hal keadaan mimpi itu) seumpama cahaya (saat) subuh. Kemudian dicintakan kepadanya (nabi) (akan) menyendiri, dan ada (ia nabi) (itu) Menyendiri (ia nabi) di gua Hira’ dan beribadah (ia Nabi) di dalamnya (gua)
Terjemahan Kitab Mukhtashar Ibn Abi Jamrah
Gambar Pintu Gua Hira
dan (bermula) dia (nabi) (itu) beribadah pada malam hari yang mempunyai bilangan, sebelum bahwa pulang (Ia Nabi) kepada keluarganya (Nabi) dan berbekal y bagi demikian ibadah (ia Nabi) bagi demikian (ibadah) kemudian kembali (Ia Nabi) kepada Khadijah maka berbekal (Ia Nabi) bagi seumpama demikian (perbekalan), hingga datang (akan) nya (nabi) (oleh) kebenaran dan (bermula) dia (nabi) (itu Tsabit) dalam Gua Hira,
Terjemahan Kitab Mukhtashar Ibn Abi Jamrah
Keadaan di dalam Gua Hira
فَجَاءَهُ الْمَلَكُ فَقَالَ: اقْرَأْ ، قَالَ: مَا أَنَا بِقَارِئٍ ، قَالَ: فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي حَتَّى بَلَغَ مِنِّي الْجَهْد ، ثُمَّ أَرْسَلَنِي ، فَقَالَ: اقْرَأْ . قُلْتُ: مَا أَنَا بِقَارِئٍ ، فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي الثَّانِيَةَ حَتَّى بَلَغَ مِنِّي الْجَهْدَ ، ثُمَّ أَرْسَلَنِي ، فَقَالَ: اقْرَأْ ، فَقُلْتُ: مَا أَنَا بِقَارِئٍ ، فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي الثَّالِثَةَ ، ثُمَّ أَرْسَلَنِي ، فَقَالَ: {اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ} ،

Maka mendatangi (akan) nya (Nabi Muhammad) (oleh) malaikat Jibril, maka berkata (ia malaikat): "Bacalah (oleh mu)", Menjawab ( Ia nabi): " tiadalah aku (itu) orang yang bisa baca". Berkata (ia nabi): Maka memegang (ia Malaikat) (akan) daku dan memeluk (ia malaikat) (akan) daku, sehingga sampai (ia malaikat) dari pada ku (akan) kesungguhan, kemudian melepas (ia Malaikat) (akan) daku maka berkata lagi (ia malaikat): "Bacalah (olehmu)!". Aku menjawab: " tiadalah aku (itu) orang yang bisa baca".

Maka memegang (ia Malaikat) (akan) daku dan memeluk (ia malaikat) (akan) daku pada yang kedua, sehingga sampai (ia malaikat) dari pada ku (akan) kesungguhan, kemudian melepas (ia Malaikat) (akan) daku, maka berkata lagi (ia malaikat): "Bacalah (olehmu)!". Maka Aku menjawab: " tiadalah aku (itu) orang yang bisa baca".

Maka memegang (ia Malaikat) (akan) daku dan memeluk (ia malaikat) (akan) daku pada yang ketiga, sehingga sampai (ia malaikat) dari pada ku (akan) kesungguhan, kemudian melepas (ia Malaikat) (akan) daku, maka berkata lagi (ia malaikat): "Bacalah (oleh mu) dengan (menyebut) nama Tuhanmu alladzi yang Menciptakan (Ia Allah), Menciptakan (Ia Allah) (akan) manusia dari segumpal darah. Bacalah (oleh mu), dan (bermula) Tuhanmu (itu) yang Maha Pemurah."


فَرَجَعَ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْجُفُ فُؤَادُهُ فَدَخَلَ عَلَى خَدِيجَةَ بِنْتِ خُوَيْلِدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فَقَالَ: زَمِّلُونِي زَمِّلُونِي ، فَزَمَّلُوهُ حَتَّى ذَهَبَ عَنْهُ الرَّوْعُ ، فَقَالَ لِخَدِيجَةَ وَأَخْبَرَهَا الْخَبَرَ: لَقَدْ خَشِيتُ عَلَى نَفْسِي ، فَقَالَتْ خَدِيجَةُ: كَلَّا ، وَاللَّهِ مَا يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَدًا ، إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ وَتَحْمِلُ الْكَلَّ ، وَتَكْسِبُ الْمَعْدُومَ ، وَتَقْرِي الضَّيْفَ ، وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ ،

Maka kembali dengannya (ayat) (oleh) Rasulullah SAW yang gelisah lah hatinya (Rasulullah).  maka menemui (ia Nabi) di atas Khadijah binti Khawailidh radhiyallahu 'anha, Maka berkata (Ia Nabi): "Selimutilah (oleh kalian) (akan) daku, selimutilah (akan) aku!". Maka menyelimuti (oleh mereka sahabat) (akan) nya (nabi) sehingga hilang dari padanya (nabi) (akan) ketakutan.

Maka berkata (ia nabi) bagi Khadijah dan bercerita (ia nabi) (akannya Khadijah) (akan) kejadian: "Sungguh Aku khawatir diatas diriku". Maka berkatalah Khadijah: "Tenanglah, demi Allah tidak mencelakakan (Ia Allah) (akan) mu (hal keadaan) selama-lama, (karena) sungguh engkau (itu) kamu sambung (akan) silaturrahim, dan engkau pikul (akan) beban (orang lain), kau usahakan (akan) sesuatu yang belum ada, kau jamu (akan) tamu dan kau bela (akan) kebanaran".

فَانْطَلَقَتْ بِهِ خَدِيجَةُ حَتَّى أَتَتْ بِهِ وَرَقَةَ بْنَ نَوْفَلِ بْنِ أَسَدِ بْنِ عَبْدِ الْعُزَّى ابْنَ عَمِّ خَدِيجَةَ ، وَكَانَ امْرَأً قَدْ تَنَصَّرَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ يَكْتُبُ الْكِتَابَ الْعِبْرَانِيَّ ، فَيَكْتُبُ مِنْ الْإِنْجِيلِ بِالْعِبْرَانِيَّةِ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكْتُبَ ، وَكَانَ شَيْخًا كَبِيرًا قَدْ عَمِيَ ، فَقَالَتْ لَهُ خَدِيجَةُ: يَا ابْنَ عَمِّ اسْمَعْ مِنْ ابْنِ أَخِيكَ ، فَقَالَ لَهُ وَرَقَةُ: يَا ابْنَ أَخِي مَاذَا تَرَى؟

Maka berangkat dengannya (nabi) (oleh) Khadijah  sehingga mendatangi (ia Khadijah) dengannya (nabi) (akan) waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul uzza (yaitu) Putra Paman Khadijah, dan ada (ia waraqah) (itu) seseorang yang sungguh beragama Nasrani (ia waraqah) pada masa jahiliyah dan adalah (ia waraqah) (itu) yang menulis (ia waraqah) (akan) kitab bahasa Ibrani, maka menulis (ia waraqah) dari pada kitab Injil dengan bahasa Ibrani (akan) Ma/ayat-ayat yang dikehendaki (oleh) Allah (akan) bahwa menulis (ia waraqah).

Dan adalah (ia waraqah) (itu) orang tua yang besar, lagi sungguh  buta (ia warakah), maka berkata baginya waraqah (oleh) Khadijah: "wahai Putra pamanku dengarkanlah (olehmu)  dari pada Putra saudaramu", Maka berkata baginya (Nabi) (oleh) Waroqoh: "Wahai putra saudaraku, (bermula) apa (itu) yang engkau alami ?".

فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَبَرَ مَا رَأَى ، فَقَالَ لَهُ وَرَقَةُ: هَذَا النَّامُوسُ الَّذِي نَزَّلَ اللَّهُ عَلَى مُوسَى ، يَا لَيْتَنِي فِيهَا جَذَعًا ، لَيْتَنِي أَكُونُ حَيًّا إِذْ يُخْرِجُكَ قَوْمُكَ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوَمُخْرِجِيَّ هُمْ؟ قَالَ: نَعَمْ ، لَمْ يَأْتِ رَجُلٌ قَطُّ بِمِثْلِ مَا جِئْتَ بِهِ إِلَّا عُودِيَ ، وَإِنْ يُدْرِكْنِي يَوْمُكَ أَنْصُرْكَ نَصْرًا مُؤَزَّرًا ثُمَّ لَمْ يَنْشَبْ وَرَقَةُ أَنْ تُوُفِّيَ وَفَتَرَ الْوَحْيُ .

Maka memberi kabar (akan) nya (waraqah) (oleh) Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (akan) berita ma/kejadian yang dialami (Ia Rasulullah), maka berkata baginya (Nabi) (oleh) waraqah:  "(bermula) ini (malaikat) (itu) namus/Jibril  yang diturunkan (oleh) Allah di atas nabi Musa, Duhai andai saja aku padanya (masa) (itu) masih muda,  Andai saja aku (itu) adalah aku (itu) masih hidup di ketika mengusir (akan) engkau (oleh) kaum engkau".

Maka berkatalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Apakah (bermula) yang mengusirku (itu) mereka?", berkata (ia Waroqoh): "Iya, tidak datang (oleh) seorang laki-laki sekali-kali dengan (membawa) seumpama ma/ajaran yang kamu datang dengannya (ma/ajaran) kecuali dimusuhi (akannya seseorang), dan jika memperdapat (akan) aku (oleh) hari engkau, niscaya aku tolong (akan) engkau (akan sebagai) pertolongan yang dibebankan". Kemudian tidak mengalamilah waraqah, karena diwafatkan (akannya waraqah) pada masa fatarah/kekosongan Wahyu.

قَالَ ابْنُ شِهَابٍ: وَأَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيَّ قَالَ وَهُوَ يُحَدِّثُ عَنْ فَتْرَةِ الْوَحْيِ فَقَالَ فِي حَدِيثِهِ: بَيْنَا أَنَا أَمْشِي إِذْ سَمِعْتُ صَوْتًا مِنْ السَّمَاءِ ، فَرَفَعْتُ بَصَرِي فَإِذَا الْمَلَكُ الَّذِي جَاءَنِي بِحِرَاءٍ جَالِسٌ عَلَى كُرْسِيٍّ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَرُعِبْتُ مِنْهُ فَرَجَعْتُ فَقُلْتُ: زَمِّلُونِي زَمِّلُونِي ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى: {يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ إِلَى قَوْلِهِ وَالرُّجْزَ فَاهْجُزْ} ، فَحَمِيَ الْوَحْيُ وَتَتَابَعَ .

Berkatalah Ibn Syihab: dan memberi kabar (akan) daku (oleh) Abu Salamah Bin Abdurrahman (akan) bawa sungguh Jabir bin Abdullah al-anshari (itu) berkata (ia Jabir): "dan bermula dia (Nabi) (itu) bercerita (Ia Nabi) dari pada masa kekosongan Wahyu, maka berkata (Ia Nabi) pada hadisnya (Nabi):

"Ketika aku sedang aku berjalan, tiba-tiba aku mendengar (akan) suara dari langit, maka aku angkat (akan) pandanganku, maka ketika itu (bermula) malaikat alladzi yang mendatangi (ia Malaikat) (akan) daku di Gua Hira  (itu) duduk (ia malaikat)  di atas kursi di antara langit dan bumi. Maka aku takut dari padanya (malaikat), maka aku pulang,  maka aku berkata: "Selimutilah (oleh kalian) (akan) aku... Selimutilah (oleh kalian) (akan) aku".

Maka menurunkan oleh Allah ta'ala  (akan) (surat Al Muddatsir;1-5): "Wahai orang yang berselimut, bangunlah (oleh mu), maka berilah peringatan (oleh mu)", hingga firman-Nya (Allah): "dan (akan) berhala tinggalkanlah (oleh mu)".
Maka terus turunlah wahyu dan berkesinambungan (ia wahyu)."

۲عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ;
أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ تَعَالَى ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

2 – (Diambilkan) dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Bersabda (ia Nabi): "(Bermula) tiga perkara (itu) (bermula) man/siapa saja yang ada (ia tiga perkara) (itu tsabit) padanya (man), niscaya memperdapat (ia man/seseorang) (akan) kemanisan iman;

(Bermula salah satunya 3 itu) bahwa adalah Allah  dan Rasul-Nya (Allah) (itu) yang paling dicintai  kepadanya  (Man/seseorang) dari pada selain keduanya (Allah dan Rasulullah), dan (itu) bahwa mencintai (ia man) (akan) seseorang yang tiada mencintai (ia man) (akan) nya (seseorang) kecuali karena Allah Ta'ala, dan (itu) bahwa membenci (ia Man) (akan) bahwa kembali (ia Man) pada kekufuran, sebagaimana membenci (ia Man) (akan) bahwa dilemparkan (akannya man) kedalam neraka".

۳عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: بَايِعُونِي عَلَى أَنْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا ، وَلَا تَسْرِقُوا وَلَا تَزْنُوا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ وَلَا تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ ، تَفْتَرُونَهُ بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ وَلَا تَعْصُوا فِي مَعْرُوفٍ ،

3 – (Diambilkan) Dari 'Ubadah bin Ash-Shamit; bahwa sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (itu) bersabda (Ia Rasul): "Berbai'atlah/berjanjilah (oleh) kalian (akan) daku di atas bahwa tidak kalian menyekutukan dengan Allah (akan) sesuatu apapun, dan tidak kalian mencuri, dan tidak kalian berzina, dan tidak kalian membunuh (akan) anak-anak kalian, dan tidak kalian lakukan dengan kebohongan yang kalian ada-ada (akan) nya (kebohongan) di antara tangan-tangan kalian dan kaki-kaki kalian, dan tidak kalian bermaksiat pada perkara yang ma'ruf".

Kunjungi juga Terjemahan kitab khamsatun mutun Matan jauharah tauhid makna dayah pesantren salafi

فَمَنْ وَفَى مِنْكُمْ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَعُوقِبَ فِي الدُّنْيَا فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ ، وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا ثُمَّ سَتَرَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَهُوَ إِلَى اللَّهِ ، وَإِنْ شَاءَ عَفَا عَنْهُ وَإِنْ شَاءَ عَاقَبَهُ فَبَايَعْنَاهُ عَلَى ذَلِك

Maka (bermula) man/seseorang yang menepati janji (ia Man) dari pada kalian niscaya maka  (bermula) balasannya (Man) (itu Sabit) di atas Allah  dan (bermula) Man/seseorang yang melanggar (ia man) dari pada demikian  (perkara) (akan) sesuatu, niscaya maka disiksakan (akannya man)  di dunia,  maka (bermula) dianya (siksaan) (itu) tebusan bagi nya (man),

dan (bermula) Man/seseorang yang melanggar (ia man)  dari pada demikian (perkara) (akan) sesuatu, kemudian menutupi (akan) nya (man) (oleh) Allah Azza wa Jalla, niscaya maka Dia (man) (itu) (kembali) kepada Allah, dan jika menghendaki (Ia Allah) niscaya memberi kemaafan (Ia Allah)  dari padanya (Man/seseorang) dan jika menghendaki (Ia Allah) niscaya maka menyiksa (Ia Allah) (akan) nya (Man)",
Maka kami berbai'at /berjanji (akan) nya (Rasulullah) di atas demikian (perkara).

٤عَنْ أَبِيْ بَكْرَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِي النَّارِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ قَالَ إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ .

4 – (Diambilkan) Dari Abu Bakrah, berkata (ia Abu bakrah): aku mendengar (akan) Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasallam (itu) bersabda (Ia Rasul): "Jika bertemu (oleh) oleh dua orang muslim dengan dua pedang keduanya (2 muslim), niscaya maka (bermula) orang yang membunuh dan orang yang  yang dibunuh  (itu Tsabit) dalam neraka.

Aku bertanya;  Wahai Rasulullah (bermula) ini (itu) pembunuh, maka (bermula) apa itu dosa  orang yang dibunuh. Menjawab (ia Rasulullah) bahwa sesungguhnya  (orang yang dibunuh) (itu) ada (ia orang yang dibunuh) (itu) yang berkeinginan  di atas membunuh  lawannyanya (orang yang dibunuh)".


۵- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
5 – (Diambilkan) Dari Abu Hurairah berkata (ia abi hurairah); Bersabdalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: " (bermula) Man/seseorang yang mendirikan (ia Man) (akan) malam Lailatul Qadar (hal keadaannya man itu) beriman dan mengharap pahala, niscaya diampunkan bagi nya (man) (akan) ma/perkara yang terdahulu (ia Ma/perkara) (yaitu) dari pada dosa nya (man)".

٦عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنْ الدُّلْجَةِ

6 – (Diambilkann) Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda (Ia Nabi): "Sesungguhnya agama (itu) mudah, dan tidak menganggap sulit (akan) agama (oleh) seseorang, kecuali semakin berat (ia agama) (akan) nya (seseorang). Maka berlakulah lurus (oleh) kalian, dan dekatilah (oleh kalian) (akan kebenaran) dan berilah kabar gembira (oleh kalian) dan minta tolonglah (oleh kalian) di pagi hari dan di siang hari dan pada sesuatu dari waktu malam".

٧عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: إِنَّ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ لَمَّا أَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ الْقَوْمُ؟ أَوْ مَنْ الْوَفْدُ؟ قَالُوا: رَبِيعَةُ ، قَالَ: مَرْحَبًا بِالْقَوْمِ أَوْ بِالْوَفْدِ غَيْرَ خَزَايَا وَلَا نَدَامَى ،
7 – (Diambilkan) Dari Ibnu 'Abbas radliyallahu ‘anhuma, berkata (ia ibn 'Abbas): Sungguh utusan Abdul Qais (itu) manakala mendatangi (oleh mereka utusan) (akan) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, niscaya bertanya (Ia Nabi): "(Bermula) siapa (itu) ini kaum? atau (Bermula) siapa (itu) ini utusan?".
Mereka menjawab: "Rabi'ah!". Bersabda (Ia Nabi) shallallahu 'alaihi wasallam: "selamat datang untuk para kaum atau untuk para utusan (hal keadaan aku itu) tidak keberatan dan tanpa menyesal".

فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا لَا نَسْتَطِيعُ أَنْ نَأْتِيكَ إِلَّا فِي الشَّهْرِ الْحَرَامِ وَبَيْنَنَا وَبَيْنَكَ هَذَا الْحَيُّ مِنْ كُفَّارِ مُضَرَ فَمُرْنَا ، بِأَمْرٍ فَصْلٍ نُخْبِرْ بِهِ مَنْ وَرَاءَنَا وَنَدْخُلْ بِهِ الْجَنَّةَ ،
Berkatalah mereka (para utusan): "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami (itu) tidak kami mampu (akan) bahwa kami mendatangi (akan) kamu kecuali di bulan haram, (karena tsabit) antara kami dan antara engkau (itu) ini kehidupan (yaitu) dari pada orang-orang kafir suku Mudhar, Maka ajarkanlah (oleh mu) (akan) kami dengan satu urusan yang rinci yang dapat kami khabarkan dengannya (urusan) (akan) man/orang-orang (yang ada) di belakang kami, dan kami masuki dengannya (urusan) (akan) surga".

وَسَأَلُوهُ عَنْ الْأَشْرِبَةِ؟ فَأَمَرَهُمْ بِأَرْبَعٍ وَنَهَاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ: أَمَرَهُمْ بِالْإِيمَانِ بِاللَّهِ وَحْدَهُ ، قَالَ: أَتَدْرُونَ مَا الْإِيمَانُ بِاللَّهِ وَحْدَهُ؟ قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ ،
Dan mereka bertanya (akannya Nabi) dari pada minuman, maka memerintah (Ia Nabi) (akan) mereka (kaum) dengan empat hal dan melarang (Ia Nabi) dari empat hal;
(Bermula salah satunya 4 itu) memerintah (ia nabi) (akan) mereka (kaum) dengan beriman dengan Allah (Hal keadaan sendiri-Nya (Allah), Bertanya (Ia Nabi): "adakah kalian mengetahui (akan) (bermula) apa (itu) beriman dengan Allah (hal keadaan) sendirinya (Allah)?" Mereka menjawab: "(bermula) Allah dan Rasul-Nya (Allah) (itu) yang lebih mengetahui."

Kunjungi juga terjemahan Matan sulam al-munawraq makna dayah lengkp besarta referensi syarahannya.

قَالَ: شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامُ الصَّلَاةِ ، وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ ، وَصِيَامُ رَمَضَانَ ، وَأَنْ تُعْطُوا مِنْ الْمَغْنَمِ الْخُمُسَ ، 
Bersabda (Ia Nabi): (Bermula dia beriman dengan Allah) (itu) bersaksi tiada jenis tuhan kecuali Allah dan bahwa sungguh Muhammad (itu) utusan Allah, dan (itu) mendirikan shalat, dan (itu) menunaikan zakat, dan (itu) berpuasa Ramadlan dan bahwa duberikan dari harta ghanimah/rampasan perang (akan) seperlima".

وَنَهَاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ ، عَنْ الْحَنْتَمِ ، وَالدُّبَّاءِ ، وَالنَّقِيرِ ، وَالْمُزَفَّتِ ، وَرُبَّمَا قَالَ: الْمُقَيَّرِ ، وَقَالَ: احْفَظُوهُنَّ وَأَخْبِرُوا بِهِنَّ مَنْ وَرَاءَكُمْ 
Dan melarang (Ia Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) (akan) mereka dari empat perkara, yaitu (alkohol) dari al-hantam, dan ad-Dubbaa`, dan an-naqir dan al Muzaffaat. Dan kadang-kadang berkata (Ia Nabi) minuman al-muqoyyir (bukan naqir). Dan bersabda (Ia Nabi): "Peliharalah (oleh kalian) akannya (4 perkara) dan beritahukanlah (oleh kalian) dengannya (4 perkara) (akan) man/ orang-orang di belakang/kampung kalian".

Jangan ketinggalan lihat juga terjemahan Matan al-rahbiyyah makna dayah lengkap beserta referensinya sesuai syarahan al-rahbiyyah.

٨عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ
8 – (Diambilkan) Dari Abu Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda (Ia Nabi): "Apabila memberi nafkah (oleh) seorang lelaki di atas keluarganya (si laki-laki) yang mengharap pahala (ia laki-laki) (akan) nya (nafkah), niscaya maka (bermula) dia (lelaki) (itu stabit) baginya (lelaki) (itu) Sedekah".

۹الْبُخُارِي قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَإِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ
9 – (Bermula) Imam Al-Bukhari (itu) berkata (ia Imam Bukhari); Bersabdalah Raaulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "(Bermula) man/siapa yang dikehendaki (oleh) Allah dengannya (man) (akan) kebaikan, niscaya maka memberi pemahaman (Ia Allah) (akan) nya (man) dalam agama, dan hanyasanya (bermula) ‘ilmu (itu tsabit) dengan belajar".

۱۰الْبُخُارِي قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُهُ بِهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
10 – (Bermula) Imam Al-Bukhari (itu) berkata (Ia Bukhari); Bersabdalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "(Bermula) man/siapa yang menempuh (ia man) (akan) jalan yang menuntut (ia man) dengannya (jalan) (akan) ilmu, niscaya memberi kemudahan (Ia Allah) baginya (man) (akan) jalan ke surga”.

Lihat terjemahan selanjutnya di daftar isi kami atau kunjungi sambungan terjemahan Mukhtashar Ibn Abi Jamrah selanjutnya hadis ke 11-50.

Mohon masukan bila ada kesalahan dan terimakasih sudah mampir ke blog kami, kunjungi juga terjemahan kitab yang lain, semoga bermanfaat di dunia dan akhirat.
Salam santri...

9 Responses to "Terjemahan Kitab | Mukhtashar Ibn Abi Jamrah - Makna Pesantren (Muqaddimah, Hadis ke 1-10)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel