MANTIQ, APA ITU DALALAH (الدلالة), MEMAHAMI DEFINISI DALALAH DALAM ISTILAH ILMU MANTIQ - KitabKuning90 -->

MANTIQ, APA ITU DALALAH (الدلالة), MEMAHAMI DEFINISI DALALAH DALAM ISTILAH ILMU MANTIQ

  DEFINISI DALALAH 


MANTIQ, APA ITU DALALAH (الدلالة), MEMAHAMI DEFINISI DALALAH DALAM ISTILAH ILMU MANTIQ

Istilah Dalalah pasti sudah tidak asing lagi bagi kalangan santri yg menggeluti bidang kitang kuning, dikarenakan istilah ini memang kerap sekali di jumpai dalam kitab-kitab kuning yang di pelajari di pondok-pondok pesantren, terutama sekali kitab yang membahas ilmu mantiq, bahkan dalam ilmu mantiq terdapat satu fasal khusus yang membahas tentang istilah dalalah ini.

Mengenai definisi dari istilah dalalah itu sendiri, ternyata banyak terjadi perselisihan pendapat antara ulama-ulama baik ulama dari ahli ilmu mantiq sendiri maupun dari ilmu ushul fiqh ataupun yang lain sebagainya....


Dalam ilmu mantiq, sebagai mana yang tertulis dalam beberapa kitab yang mu'tabar, diantaranya tercantum dalam kitab ''Idhahul Mubham hal.6'' di definisikan dalalah dengan: 


الدلالة فهم امر من امر اخر

Akan tetapi ternyata definisi ini banyak menimbulkan kontra di kalangan ulama mantiq, karena ''memahami(فهم)'' adalah suatu sifat bagi manusia(الفاهم), sedangkan dalalah disini adalah sifat dari sebuah lafadz(الدال), maka tidak layak mendefinisikan kata-kata dalalah dengan sifat lain yang berbeda dan tiada hubungan sama sekali dengan kata dalalah itu sendiri.

Oleh karena itu sebagian pengarang kitab-kitab, ketika mendefinisikan dalalah dengan definisi yang berbeda, seperti definisi yang tercantumkan dalam kitab ''Syarah Isaghuji hal.11'' dan ''Ghayah al wushul, hal.36'' :

والدلالة هو كون الشئ بحالة يلزم من العلم به العلم بشئ آخر

Dalalah adalah keadaan lafadz disebabkan suatu hal dapat melazimi terfahaminya makna yang lain diketika memahami makna lafadz itu sendiri.

Dengan definisi ini, maka jelaslah bahwa dalalah adalah sifat atau keadaan dari sebuah lafadz, ini seandainya dalalah yang dimaksudkan adalah dalalah lafdziah, sehingga kata-kata الشئ pada definisi ini diartikan ''lafadz'', akan tetapi jika yang dimaksudkan adalah bukan dalalah lafdziah, baik dalalah 'aqliyah maupun dalalah tab'iyah, maka kata-kata الشئ tersebut pun dapat diartikan 'aqal atau tabi'at.

1.Pembagian Dilalah

a.  Lafzhiyah
     1. Thabi’iyah
     2. ‘Aqliyah
     3. Wadh’yah

b. Ghairu Lafzhiyah
     1. Thabi’iyah
     2. Aqliyah
     3. Wadh’yah.

Skema di atas menunjukkan bahwa Dilalah terbagi menjadi dua, yaitu Dilalah Lafzhiyah  dan dilalah ghairu Lafzhiyah.

1. Dilalah Lafzhiyah
Dilalah lafzhiyah adalah Petunjuk yang berupa kata atau suara. Dilalah ini terbagi menjadi tiga:
  a. Dilalah Lafzhiyah Thab’iyah, yaitu dilalah (petunjuk) yang berbentuk alami (‘aradh thabi’i).
Contoh:
*  Tertawa terbahak-bahak menjadi dilalah untuk gembira.
* Menangis terisak-isak menjadi dilalah bagi sedih.

  b. Dilalah Lafzhiyah ‘Aqliyah, yaitu dilalah (petunjuk) yang dibentuk akal pikiran.
Contoh:
* Suara teriakan di tengah hutan menjadi dilalah bagi adanya manusia di sana.
* Suara teriakan maling di sebuah rumah menjadi dilalah bagi adanya maling yang sedang melakukan pencurian.

  c. Dilalah Lafzhiyah Wadh’iyah, yaitu dilalah (petunjuk) yang dengan sengaja dibuat oleh manusia untuk suatu isyarah atau tanda (apa saja) berdasar kesepakatan.
Contoh:
Petunjuk lafadz (kata) kepada makna (benda) yang disepakati:
* Orang Sunda, misalnya sepakat menetapkan kata cau menjadi dilalah bagi pisang.
* Orang Jawa, misalnya sepakat menetapkan kata gedang menjadi dilalah bagi pisang.
* Orang Inggris, misalnya sepakat menetapkan kata banana menjadi dilalah bagi pisang.

   Adapun Dilalah Lafzhiyah Wadh’iyah menjadi ajang pembahasan para pakar mantiq.
Dilalah Lafzhiyah Wadh’iyah dibagi menjadi tiga:
  a) Dilalah Lafzhiyah Wadh’iyah Muthabaqiyah, yaitu dilalah lafadz (petunjuk kata) pada makna selengkapnya.
Contoh:
Kata rumah memberi petunjuk (dilalah) kepada bangunan lengkap yang terdiri dari dinding, jendela, pintu, atap dan lainnya, sehingga bisa dijadikan tempat tinggal yang nyaman. Jika anda menyuruh seorang tukang membuat rumah, maka yang dimaksudkan adalah rumah selengkapnya, bukan hanya dindingnya atau atapnya saja.

  b) Dilalah Lafzhiyah Wadh’iyah Tadhammuniyah, yaitu dilalah lafadz (petunjuk kata) kepada bagian-bagian maknanya.
Contoh:
Ketika anda mengucapkan kata rumah, kadang-kadang yang anda maksudkan adalah bagian-bagiannya saja.
Jika anda, misalnya menyuruh tukang memperbaiki rumah maka yang anda maksudkan bukanlah seluruh rumah, tetapi bagian-bagiannya yang rusak saja.
Jika anda meminta dokter mengobati badan anda, maka yang dimaksudkan adalah bagian yang sakit saja.

  c) Dilalah Lafzhiyah Wadh’iyah Iltizamiyah, yaitu dilalah lafadz (petunjuk kata) kepada sesuatu yang di luar makna lafadz yang disebutkan, tetapi terikat amat erat terhadap makna yang dikandungnya.
Contoh:
Jika anda menyuruh tukang memperbaiki asbes rumah anda yang runtuh, maka yang anda maksudkan bukan asbes-asbesnya saja, tetapi juga kayu-kayu tempat asbes itu melekat yang kebetulan sudah patah-patah. asbes dan kayu yang menjadi tulangnya terkait amat erat (iltizam). Jika kerusakan asbes itu disebabkan kebocoran di atap maka perbaikan atap iltizam (menjadi keharusan yang terkandung dan terikat) kepada perintah memperbaiki asbes loteng itu.

2. Dilalah Ghairu Lafzhiyah

Dilalah ghairu lafzhiyah adalah petunjuk yang tidak berbentuk kata atau suara. Dilalah ini terbagi tiga:

  a. Dilalah Ghairu Lafzhiyah Thabi’iyah.
   yaitu dilalah (petunjuk) yang bukan kata atau suara yang berupa sifat alami.
Contoh:
* Wajah cerah menjadi dilalah bagi hati yang senang.
* Menutup hidung menjadi dilalah bagi menghindarkan bau kentut dan sebagainya.

  b. Dilalah Ghairu Lafzhiyah ‘Aqliyah.
          yaitu dilalah (petunjuk) yang bukan kata atau suara dibentuk akal pikiran.
Contoh:
* Hilangnya barang-barang di rumah menjadi dilalah adanya pencuri yang mengambil.
* Terjadinya kebakaran di gunung menjadi dilalah bagi adanya orang yang membawa api ke sana.

c.    Dilalah Ghairu Lafzhiyah Wadh’iyah.
yaitu dilalah (petunjuk) bukan berupa kata atau suara yang dengan sengaja dibuat oleh manusia untuk suatu isyarah atau tanda (apa saja) berdasar kesepakatan.

Contoh:
Petunjuk lafadz (kata) kepada makna (benda) yang disepakati:
* Secarik kain hitamyang diletakkan di lengan kiri oarang Cina adalah dilalah bagi kesedihan/ duka cita, karena ada anggota keluarganya yang meninggal.

* Bendera kuning dipasang di depan rumah orang Indonesia pada umumnya, menggambarkan adanya keluarga yang meninggal.

Sekian dulu sedikit coret-coretan ane yaa...... moga bermanfa'at. Masukannya ditunggu gan.......! Wassalam.....😊😊😊😊😊

0 Response to "MANTIQ, APA ITU DALALAH (الدلالة), MEMAHAMI DEFINISI DALALAH DALAM ISTILAH ILMU MANTIQ"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel