3 Amalan Hari Asyura Kunci Kelancaran Rizki Setahun Kedepan
HIJRAH.COM - Hari Asyura (عاشوراء ) adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam Kalender Hijriyah. Sedangkan asyura sendiri berarti “yang kesepuluh”.
Hari ini menjadi terkenal karena merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680 M).
Hari Asyura selalu sama pada kalender Islam, namun menurut tanggal di dalam Kalender Gregorian bervariasi dari tahun ke tahun dikarenakan perbedaan antara dua kalender. Berikut datanya dari tahun ketahun:
Salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah adalah bulan Muharram, bukti dari keagungan bulan ini adalah sebutan Syahrullah (bulan Allah) dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW terkait keutamaan puasa di bulan ini. Setiap sesuatu yang disandarkan pada Allah tidak perlu diragukan lagi kemuliannnya. Seperti Rasulullah (Utusan Allah), Baitullah (Rumah Allah) dan Kitabullah ( Kitab Allah).
Di bulan Muharram ini, sangat dianjurkan memperbanyak amal kebaikan, sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah atas beberapa nikmat dan angugrah yang Allah turunkan dibulan ini, khususnya pada hari Asyura yang menyimpan banyak sekali peristiwa penting didalamnya.
Di hari itu Allah menyelamatkan beberapa Nabi dari suasana yang tidak menyenangkan, Allah juga memberi kebahagian pada beberapa orang orang yang dipilih sebagai kekasihnya, bertepatan pada tanggal 10 bulan Muharram tersebut, Yaitu hari Asyura'.
Maka sangat pantas bagi kita untuk mensyukuri beberapa anugrah yang telah Allah turunkan dibulan ini, terlebih pada tanggal 10 dibulan Muharram. Agar kita juga diselamatkan oleh Allah saat dalam keadaan terancam, dan segera dibahagiakan olehnya, saat kita mengalami kesusahan. Sebagaimana perlakuan Allah dibulan ini pada mereka yang Allah cintai.
Mempernanyak puasa sunnah adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dibulan ini, sebagaimana sabda Nabi Muhamad SAW.
"Dari Abu Hurairah RA, berkata: Rasulullah SAW bersabda: puasa yang paling utama setelah Romadhan adalah puasas di syahrullah, yakni muharram, dan Sholat yang paling utama setelah Sholat Fardhu ialah sholat malam." (HR Muslim)
Selain berpuasa, ada anjuran ibadah yang menjadi kesukaan dan harapan kebanyak orang, yaitu "Kunci kelancaran rizki", dan dengan momen hari asyura ini ternyata dapat dijadikan lumbung emas untuk mensejahterakan perekonomian selama setahun kedepan, berikut 3 kunci amalan hari asyura untuk kelancaran rizki setahun kedepan, dijamin anda tidak akan mampu lari dari rezeki sesudah Hari Asyura:
1. Melapangkan Rizki Keluarga
Selain ibadah puasa, ada anjuran ibadah yang menjadi "Kunci kelancaran rizki", yaitu dengan cara melapangkan rizki pada keluarga terdekat kita, istri atau anak anak dan orang orang yang menjadi tanggungan kita.
Maksud dari "melapangkan keluarga" pada hadits diatas, adalah melapangkan nafkah pada keluarga, mencukupi kebutuhan makanan mereka dan kebutuhan yang lainnya, melebihi dari hari hari biasa sebelumnya. Maka, barang siapa yang bisa berbuat demikian, ia berhak mendapat janji Rasulullah seperti bunyi hadist tersebut, dilapangkan rizkinya dalam setahun penuh.
Tentang kebenaran isi hadits ini telah diuji oleh Sufyan As-Tasuiri dan sahabat sahabatnya. dengan bermaksud membuktikan kebenaran isi hadist diatas. Maka pada hari Asyura', mereka melapangkan rizki pada keluarganya masing masing, dengan menambah (uang belanja) beberapa menu makanan yang disukai oleh keluarga mereka. Ternya hadist diatas betul adanya, mereka dipermudah rizkinya oleh Allah SAW setelah hari itu.
Dari bunyi hadist dan pengakuan Imam Sufyan As-Tasuiri diatas, cukup kiranya meyakinkan kita, untuk ikut mengamalkan perbuatan terpuji ini, dengan cara berupaya menyenangkan pasangan kita masing masing, semisal; suami menambah uang belanja pada istri di hari itu, melebihi hari hari sebelumnya, sedangkan istri membuat dan menyuguhkan menu masakan yang lebih lezat pada hari yang sama, yaitu Asyura', dibanding hari lainnya. Sehingga seluruh isi rumahnya tersenyum bahagia. Dengan begitu, rizki kita mudah mudahan dilapangkan oleh Allah dihari hari selanjutnya. Aamiin
2. Perbanyak Beristighfar
Yang kedua memperbanyak istighfar, memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Dengan beristighfar dapat melancarkan rezeki lebih-lebih lagi di Hari yang istimewa yaitu Hari Asyura, Di surat Nuh, Allah menceritakan wasiat yang disampaikan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada umatnya,
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai,” (QS. Nuh: 10 – 12).
Ada sebuah kisah dari Hasan al-Bashri yang menunjukkan bagaimana manfaat rajin istighfar:
“Ada orang pernah mengadukan kepada Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.” Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.”
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.” Kemudian setelah itu Hasan al-Bashri membacakan surat Nuh di atas[2].
3. Berdoa Mohon Rizki Yang Halal
Hari asyura adalah hari yang istimewa, Hari dimana Allah sangat berkasih sayang buat hamba-hamba Nya, maka suatu momen penting untuk digunakan memohon rahmat dan kemurahan Nya, salah satunya yaitu dengan cara pebanyak berdo’a, lebih lagi Doa yang dibaca setiap selesai salam shalat subuh.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa berikut, setelah salam shalat Shubuh,
Memohon kecukupan rezeki dengan yang halal, Dari hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa berikut,
Memohon harta yang diberkahi, karena tiada guna bila banyak harta namun tidak berkah, berikut do’anya:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendoakan sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dengan doa di atas. (HR. Bukhari dalam shahihnya 1982 dan Bukhari Adabul Mufrad 653)
Meminta rizki ketika sedang dalam shalat, karena shalat adalah salah satu tempat mustajabah do’a, diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ketika duduk antara dua sujud, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa,
Sekian sobat, jangan lupa sedekahkan ilmu ini juga bagi saudara-saudara kita bila terasa bermanfaat, Semoga Allah memberkahi rizki kita dan mengampuni dosa kita…
[1] Mar'atul Nafaatih juz 6, halaman 362 (مرعاة المفاتيح ج-٦ ص-٣٦٢ث)
[2] Al-Hafidz Ibnu Hajar , Kitab Fathul Bari, 11/98
Hari ini menjadi terkenal karena merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680 M).
Hari Asyura selalu sama pada kalender Islam, namun menurut tanggal di dalam Kalender Gregorian bervariasi dari tahun ke tahun dikarenakan perbedaan antara dua kalender. Berikut datanya dari tahun ketahun:
Salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah adalah bulan Muharram, bukti dari keagungan bulan ini adalah sebutan Syahrullah (bulan Allah) dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW terkait keutamaan puasa di bulan ini. Setiap sesuatu yang disandarkan pada Allah tidak perlu diragukan lagi kemuliannnya. Seperti Rasulullah (Utusan Allah), Baitullah (Rumah Allah) dan Kitabullah ( Kitab Allah).
Di bulan Muharram ini, sangat dianjurkan memperbanyak amal kebaikan, sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah atas beberapa nikmat dan angugrah yang Allah turunkan dibulan ini, khususnya pada hari Asyura yang menyimpan banyak sekali peristiwa penting didalamnya.
Di hari itu Allah menyelamatkan beberapa Nabi dari suasana yang tidak menyenangkan, Allah juga memberi kebahagian pada beberapa orang orang yang dipilih sebagai kekasihnya, bertepatan pada tanggal 10 bulan Muharram tersebut, Yaitu hari Asyura'.
Maka sangat pantas bagi kita untuk mensyukuri beberapa anugrah yang telah Allah turunkan dibulan ini, terlebih pada tanggal 10 dibulan Muharram. Agar kita juga diselamatkan oleh Allah saat dalam keadaan terancam, dan segera dibahagiakan olehnya, saat kita mengalami kesusahan. Sebagaimana perlakuan Allah dibulan ini pada mereka yang Allah cintai.
Mempernanyak puasa sunnah adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dibulan ini, sebagaimana sabda Nabi Muhamad SAW.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
(أخرجهُ مسلمٌ (1163)
"Dari Abu Hurairah RA, berkata: Rasulullah SAW bersabda: puasa yang paling utama setelah Romadhan adalah puasas di syahrullah, yakni muharram, dan Sholat yang paling utama setelah Sholat Fardhu ialah sholat malam." (HR Muslim)
Selain berpuasa, ada anjuran ibadah yang menjadi kesukaan dan harapan kebanyak orang, yaitu "Kunci kelancaran rizki", dan dengan momen hari asyura ini ternyata dapat dijadikan lumbung emas untuk mensejahterakan perekonomian selama setahun kedepan, berikut 3 kunci amalan hari asyura untuk kelancaran rizki setahun kedepan, dijamin anda tidak akan mampu lari dari rezeki sesudah Hari Asyura:
1. Melapangkan Rizki Keluarga
Selain ibadah puasa, ada anjuran ibadah yang menjadi "Kunci kelancaran rizki", yaitu dengan cara melapangkan rizki pada keluarga terdekat kita, istri atau anak anak dan orang orang yang menjadi tanggungan kita.
: قال رسول الله : "من وسع على أهله في عاشوراء وسّع الله عليه سنته كلها" رواه الطبراني في الأوسط
Rasulullah bersabda : "Orang yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura’, maka Allah akan melapangkan hidupnya pada tahun tersebut,” (HR At-Thabarani ).Maksud dari "melapangkan keluarga" pada hadits diatas, adalah melapangkan nafkah pada keluarga, mencukupi kebutuhan makanan mereka dan kebutuhan yang lainnya, melebihi dari hari hari biasa sebelumnya. Maka, barang siapa yang bisa berbuat demikian, ia berhak mendapat janji Rasulullah seperti bunyi hadist tersebut, dilapangkan rizkinya dalam setahun penuh.
Tentang kebenaran isi hadits ini telah diuji oleh Sufyan As-Tasuiri dan sahabat sahabatnya. dengan bermaksud membuktikan kebenaran isi hadist diatas. Maka pada hari Asyura', mereka melapangkan rizki pada keluarganya masing masing, dengan menambah (uang belanja) beberapa menu makanan yang disukai oleh keluarga mereka. Ternya hadist diatas betul adanya, mereka dipermudah rizkinya oleh Allah SAW setelah hari itu.
إنا قد جربناه فوجدناه كذلك
“Kami pernah mencobanya, dan kami memperoleh ganjarannya (kelapangan).”[1]Dari bunyi hadist dan pengakuan Imam Sufyan As-Tasuiri diatas, cukup kiranya meyakinkan kita, untuk ikut mengamalkan perbuatan terpuji ini, dengan cara berupaya menyenangkan pasangan kita masing masing, semisal; suami menambah uang belanja pada istri di hari itu, melebihi hari hari sebelumnya, sedangkan istri membuat dan menyuguhkan menu masakan yang lebih lezat pada hari yang sama, yaitu Asyura', dibanding hari lainnya. Sehingga seluruh isi rumahnya tersenyum bahagia. Dengan begitu, rizki kita mudah mudahan dilapangkan oleh Allah dihari hari selanjutnya. Aamiin
2. Perbanyak Beristighfar
Yang kedua memperbanyak istighfar, memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Dengan beristighfar dapat melancarkan rezeki lebih-lebih lagi di Hari yang istimewa yaitu Hari Asyura, Di surat Nuh, Allah menceritakan wasiat yang disampaikan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada umatnya,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai,” (QS. Nuh: 10 – 12).
Ada sebuah kisah dari Hasan al-Bashri yang menunjukkan bagaimana manfaat rajin istighfar:
أَنَّ رَجُلًا شَكَى إِلَيْهِ الْجَدْب فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر الْفَقْر فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر جَفَاف بُسْتَانه فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر عَدَم الْوَلَد فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، ثُمَّ تَلَا عَلَيْهِمْ هَذِهِ الْآيَة
“Ada orang pernah mengadukan kepada Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.” Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.”
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.” Kemudian setelah itu Hasan al-Bashri membacakan surat Nuh di atas[2].
3. Berdoa Mohon Rizki Yang Halal
Hari asyura adalah hari yang istimewa, Hari dimana Allah sangat berkasih sayang buat hamba-hamba Nya, maka suatu momen penting untuk digunakan memohon rahmat dan kemurahan Nya, salah satunya yaitu dengan cara pebanyak berdo’a, lebih lagi Doa yang dibaca setiap selesai salam shalat subuh.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa berikut, setelah salam shalat Shubuh,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah 925 dan dishahihkan al-Hafizh Abu Thahir)Memohon kecukupan rezeki dengan yang halal, Dari hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa berikut,
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Ahmad 1319, Tirmidzi 3563)Memohon harta yang diberkahi, karena tiada guna bila banyak harta namun tidak berkah, berikut do’anya:
اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي
“Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.”Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendoakan sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dengan doa di atas. (HR. Bukhari dalam shahihnya 1982 dan Bukhari Adabul Mufrad 653)
Meminta rizki ketika sedang dalam shalat, karena shalat adalah salah satu tempat mustajabah do’a, diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ketika duduk antara dua sujud, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa,
رَبِّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَارْفَعْنِي ، وَارْزُقْنِي ، وَاهْدِنِي
Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku).” (HR. Ahmad 2895).Sekian sobat, jangan lupa sedekahkan ilmu ini juga bagi saudara-saudara kita bila terasa bermanfaat, Semoga Allah memberkahi rizki kita dan mengampuni dosa kita…
[1] Mar'atul Nafaatih juz 6, halaman 362 (مرعاة المفاتيح ج-٦ ص-٣٦٢ث)
[2] Al-Hafidz Ibnu Hajar , Kitab Fathul Bari, 11/98
sama that template blog kita tgk.
BalasHapusKunjungi maqalahsantri.blogspot.com
Oooooiya,
BalasHapusEvomagz sit nyeh ?