KISAH - SHALAWAT API (NARIYAH), ASAL MUASAL PENAMAAN SHALAWAT NARIYAH
HIJRAH.COM - Mulanya, Shalawat Nariyah ini bernama Sholawat
Tafrijiyah. Namun, nampaknya sejarawan mempunyai data yang berlainan. Karena di
teks yang berbeda, ditemukan bahwa sholawat ini dahulu bernama Taziyah, yang
bermula dari penisbatan asal muasal teks sholawat ini kepada syaikh Ibrahim At-Taziy.
Namun pada perkembangannya, ia lebih dikenal dengan “Nariyah”. Mengapa?
Di titik ini, perselisihan para sejarawan kembali
mengemuka. Di satu kisah, Taziyah bertransformasi menjadi Nariyah hanya sebatas
tahrif, memutar kata dengan perubahan pada‘titik’nya. Di kisah lain, Nariyah
muncul sebagai sesuatu yang lebih historis. segolongan Islam di Maroko, ketika
ingin mendapatkan yang dikehendaki sekaligus menghindari yang dibenci, mereka
segera berkumpul dalam satu majelis.
Kitabkuning90@gmail.com_Shalawat_Nariyah
Di dalamnya, mereka membaca shalawat ini sebanyak
4.444 kali. Seketika itu... yang diharapkan akan terwujud segera, bagai api
(an-nâr) ketika membakar. Dari kata an-nâr inilah nama Nariyah bermula.
Bacaan Sholawat Nariyah yang didapat oleh Sayyid
Muhammad Haqqy an-Nazily dari beberapa gurunya sebagai berikut:
بِسْــــــمِ
اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِـــــــيْمِ
اَللّٰهُمَّ
صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَ سَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
الَّذِى تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَ تَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَ تُقْضٰى بِهِ
الْحَوَائِجُ وَ تُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَ حُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَ يُسْتَسْقَى
الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَ عَلىٰ آلِهِ وِ صَحْبِهِ
Ketika kemudian syaikh an-Nazily menerima ijazah
sholawat serupa dari Sayyid Muhammad as-Sanusi di gunung Abi Qubais, ada
beberapa kalimat yang ditambahkan di akhir sholawat:
فِى
كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Sholawat yang telah ditambah inilah yang sampai turun
temurun kepada kita.
Mengenai lafadz مُحَمَّدٍ, sebagian ulama menengara bahwa ada yang
lebih indah pengungkapannya, yakni dengan menambah lafadz النبى setelah مُحَمَّدٍ.
Adapun terhadap faedah sholawat Nariyah, ulama memberi
beberapa rumusan yang erat kaitannya dengan seberapa banyak sholawat itu
diulang. Diantaranya:
- Ketika dibaca setiap hari sebelas kali, rizki akan turun dari langit dan tumbuh dari bumi. (Syaikh Muhammad at-Tanusi)
- Ketika dibaca setiap selepas shalat sebelas kali, rizki tidak akan terputus dan memperoleh derajat yang tinggi. (Imam Ad-Dainuri)
- Ketika dibaca setelah salat subuh 41 kali, apa yang diinginkan akan terwujud.
- Ketika dibaca sehari seratus kali, akan terwujud harapan, bahkan lebih dari yang diangankan.
- Ketika dibaca sehari 313 kali dengan niat membuka tabir rahasia, ia akan melihat segala hal yang menjadi harapan-harapannya.
- Ketika dibaca setiap hari 1.000 kali, maka baginya perkara yang tak bisa dibayangkan oleh siapapun (mâ lâ ain ra’at wa lâ udzun sami’at wa lâ khathr fi qalb basyar/yang tak terindera mata, tak terdengar telinga, dan tak terbesit di hati manusia).
Di lain kesempatan, Al-Qurthubi, sebagaimana yang juga
ditegaskan oleh Ibnu Hajar al-Asqalani, memberikan satu bilangan khusus untuk
membaca sholawat ini, yakni 4.444. Ketika dibaca sebanyak bilangan itu dan
disertai dengan tawasul kepada Nabi saw., maka segala harapan, bahkan yang
besar pun akan terwujud. Juga, seluruh cobaan (bala’) akan dihindarkan. Kitabkuning90@gmail.com_Shalawat_Nariyah
Wallahu a’lam bisshawab...
0 Response to "KISAH - SHALAWAT API (NARIYAH), ASAL MUASAL PENAMAAN SHALAWAT NARIYAH"
Posting Komentar